12 Oktober 2018 (Kamis), Sekloah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Politik Candradimuka Palembang kembali mengadakan seminar kuliah umum yg ke-3 di aula Ismail Djalili Kampus STISIPOL Candarimuka Palembang yang diikuti oleh semua tingkat semester, alumni jurusan ilmu komunikasi maupun umum dengan tema “ Peran Komunikasi Di Kota Palembang Untuk Mendukung 18th Asian Games 2018”.
Dalam hal berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang asing pastinya kita perlu menguasai minimal Bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris. Jika Anda banyak menguasai bahasa dari berbagai negara itu akan sangat membantu seperti yang dikatakan oleh Prof. HJ. Isnawijayani, Msi, PH.d Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka (1995-2003) sebagai Pembicara pada Kuliah Umum STISIPOL Candradimuka 12 Oktober 2017, karena tidak semua warga negara asing menguasai Bahasa Internasional yang membuat komunikasi tidak berjalan dengan baik terkadang berakhir dengan perdebatan yang tidak jelas.
Acara ini dihadiri Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma, Prof. Hj. Isnawijayani, M.Si, Ph.D sebagai narasumber. Menurut Irene, dengan Asian Games 2018 sebagai promosi pariwisata. “Setidaknya ada 4 faktor pembangunan pariwisata: Destinasi, Pemasaran, Industri, dan Kelembagaan,” ujar Irene.
Destinasi di Kota Palembang memiliki 64 daya tarik serta 32 titik pariwisata di Sungai Musi. Untuk melakukan pemasaran lokasi pariwisata memerlukan Branding, Advertising, dan selling. Contohnya untuk Indonesia dikenal Pesona Indonesia sedangkan di Palembang explore your South Sumatera.
“ Namun sayangnya di Kota Palembang walau banyak destinasi wisata, usaha cindera mata kurang maksimal,” tambahnya.
Sementara, Isnawijayani menambahkan untuk branding perlu diiringi dengan kegiatan komunikasi. Komunikasi yang paling baik adalah lewat media. Adapun syarat branding sesuai target serta terasosiasi dan diferensiasi.
Pada awalnya hanya sedikit sekali memahami Bahasa inggris yang membuat saya terkadang menggunakan bahasa tubuh tidak jarang menghasilkan misunderstanding, tetapi keberanian untuk terus mencoba membuahkan hasil dan saya pun banyak belajar dari cara memperhatikan dialog-dialog mereka untuk saya terapkan hingga menjadi kebiasaan, dari berbagai macam warga asing yang saya temui dari cara mereka menggunakan Bahasa Inggris hampir setiap negara berbeda terutama orang Eropa dan Asia, kebanyakan warga China dan Myanmar tidak memahami Bahasa Inggris bahkan samasekali tidak mengerti sedangkan untuk orang Eropa rata-rata sangat baik dalam hal ini terkadang kita sulit mengimbangi mereka yang bahasa kesatuannya English karena mereka sudah terbiasa dengan keseharian menggunakan bahasa tersebut.
Baiklah kita masuk ke bahasan dalam Teori Komunikasi dalam buku Morissan “Individu Hingga Massa”. Percakapan adalah kegiatan biasa, bersifat informal dan merupakan bentuk interaksi antara individu yang dilakukan setiap hari, dapat di definisikan sebagai: An interaction sequence with a defined beginning and end, turn taking and some sortof purpose or a set of goals (suatu urutan interaksi dengan awal dan akhir yang jelas, saling bergantian dan memiliki semacam arah atau seperangkat tujuan). Percakapan mencakup seluruh bentuk interaksi antara individu seperti ngobrol dengan teman, perbincangan langsung, berbicara di telpon, ngobrol di internet, saling mengirim email, bahkan hingga berdebat dan bertengkar dan lainnya.
Pada Bab 5 “Percakapan” mengenai “Budaya (Teori Negosiasi Wajah)” di jelaskan bahwa budaya pada dasarnya tidaklah semata-mata individual atau kolektif. Kebanyakan manusia memiliki perasaan sebagai makhluk individu sekaligus juga memiliki perasaan kolektif, namun dalam budaya tertentu salah satunya akan lebih dominan. Masyarakat di Eropa Utara dan Barat serta Amerika Utara memiliki budaya individualistis, tetapi masyarakat di Asia, Afrika dan Timur Tengah dan Amerika Latin memiliki budaya kolektivis.
Variabel budaya kedua yang memengaruhi perilaku komunikasi terkait dengan upaya membangun image diri adalah “jarak kekuasaan”. Pada banyak budaya di dunia, terdapat hirarki atau rasa status yang kuat yang membuat anggota budaya atau kelompok masyarakat tertentu memiliki pengaruh yang lebih besar sehingga mereka mampu mengontrol pihak lain.
Perkembangan dunia internasional mendorong semakin meningkatnya hubungan antara budaya, maka konflik antar budaya juga akan semakin sulit diatasi. Kita harus bisa mengembangkan kemampuan kita berkomunikasi dengan orang yang menjadi anggota budaya yang berbeda dengan cara belajar lebih banyak dari mereka, mengamati dengan cermat, dan mengembangkan keahlian untuk mendengarkan dialog.
Jadi, dari semua pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kita harus menyiapkan kemampuan berbahasa yang baik untuk berkomunikasi dengan orang asing atau luar negeri selain itu juga kita harus banyak mengetahui tempat-tempat wisata di kota ini Palembang mengingat dalam ajang Asian Games 2018 yang akan diadakan di kota salah satunya Palembang banyak turis asing yang akan datang ke Palembang tidak lupa kita tetap menjaga tata krama, ramah dan sopan serta cukup mengetahui budaya, tata cara dan sikap dari warga asing itu sendiri mengingat tidak semua negara-negara luar itu sama dalam hal sikap, perilaku maupun budaya, agar terjadi komunikasi dengan lebih baik.
Komentar
Posting Komentar