Judul Resensi : Kesetiaan Yang Suci
Judul Novel : Bidadari Bermata Bening
Penulis Novel : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit Novel : Republik
Tahun Terbit : 2017
Tebal Buku :337 halaman
Cetakan : III
ISBN : 9786020822648
Sebuah novel
yang begitu romantis dan mengharukan, dibalut dengan nuansa religi.
Hasil karya novelis nomor 1 di Indonesia yaitu, Habiburrahman El
Shirazy. Beliau adalah sastrawan dan cendikiawan Indonesia bereputasi
Internasional. Sebelum menulis novel Bidadari Bermata Bening ini, beliau
pun telah sukses dengan karya-karya fiksinya yaitu, Ayat-Ayat Cinta,
Pudarnya Pesona Cleopatra, Ketika Cinta Bertasbih dan masih banyak lagi.
Ayna merupakan tokoh utama dalam novel Bidadari Bermata Bening yang menjadi
santriwati dan sekaligus bekerja sebagai khadimah di sebuah pesantren.
Saat ini, Ayna dan teman seangkatannya tinggal menunggu pengumuman
kelulusan saja. Ia seorang anak yatim piatu, dan ibunya dulu adalah
seorang mantan TKW di Arab Saudi. Selama di pesantren, ia selalu diejek
oleh salah seorang temannya sebagai anak haram yaitu, Neneng. Walaupun
kenyataannya bukan begitu.
Setalah tamat dari
pesantren, meskipun ia tercatat sebagai siswa yang berprestasi meraih
nilai UN tertinggi se-Jawa Tengah, Ayna bingung harus kemana ia
selanjutnya. Dan akhirnya, Ayna memutuskan pulang ke desa untuk meminta
restu kepada Pakde dan Bude-nya bahwa sepupunya Bu Nyai Fauziyah pemilik
pesantren yaitu, Kyai Yusuf Badrudduja ingin melamarnya.
Kepulangan
Ayna ternyata sia-sia, ia malah dinikahkan oleh Pakde-nya dengan
laki-laki lain yang kaya raya, namun dengan hasil kerja yang tidak baik.
Sejak itulah kesedihan Ayna yang ia pikul sendiri mulai ia rasakan. Tak
hanya Ayna, akibat pernikahan itu ternyata membuat anak KH. Sobron
pemilik pesantren yaitu Afifuddin, menjadi menderita sampai harus
dirawat di rumah sakit, bahkan kondisinya pun semakin parah. Karena ternyata diam-diam Afif mencintai Ayna, dan begitu pun sebaliknya. Begitu
besar rasa cintanya Afif kepada Ayna, namun sayang semuanya sudah
terlambat. Cinta tak menyatu, namun bukan berarti tak terbalas, Ayna pun
begitu setianya menjaga cinta dan kehormatannya demi untuk membuktikan
cintanya itu semua kepada Afif.
Berbagai macam
masalah datang dalam hidup Ayna. Tapi, semua itu tak pernah membuat Ayna
merasa pesimis untuk menghadapinya. Ia selalu yakin, Allah Subhanahu Wa
Ta'ala akan selalu menolongnya. Dan, sampailah suatu hari Ayna
dipertemukan dengan Ibu Rosidah, seorang pengusaha sukses yang baik hati
dan bahkan sampai menganggap Ayna sebagai anaknya sendiri. Semenjak
itulah kehidupan Ayna mulai membaik.
Sampai dikemudian hari, akhirnya suratan takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyatukan Afifudin dan Ayna Mardeya pun tiba. Mereka menikah dan melanjutkan hidup sembari Afif melanjutkan sekolahnya di Al Azhar University, di negeri dimana Siti Hajar yang tak lain adalah Ibunda Nabi Ismail berasal. Dan dari keturunan Nabi Ismail itulah lahir Nabi Agung Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sungguh, kebahagian selalu mengiringi mereka selama hidup disana, belum lagi ketika Ayna bisa bertemu dengan saudara satu ayahnya yang sejak lahir ia belum pernah bertemu.
Kelebihan :
Cerita yang sangat sederhana dengan alur yang mengesankan. Banyak pelajaran hidup yang baik yang bisa dipetik dari novel ini. Terdapat beberapa terjemahan Bahasa Indonesia dari bahasa daerah Jawa di catatan kaki pada setiap halaman yang ada.
Kekurangan :
Terdapat banyak kesalahan penulisan (typo) dan terjemahan Bahasa Indonesia-nya masih kurang.
Komentar
Posting Komentar